Jumat, 11 Maret 2011

Amonia di Tambak Ikan


A
monia adalah produk akhir yang besar dari penguraian protein pada ikan. Ikan akan menguraikan protein yang ada di dalam pakan dan mengekresikan lewat insang dan kotorannya. Banyaknya amonia yang di exkresikan oleh ikan tergantung pada input pakan yang diberikan di dalam sistem budidayanya, penambahannya seperti penambahan feeding rate. Amonia masuk ke dalam tambak juga dari dekomposisi material organik oleh bakteri seperti sisa pakan atau algae dan tanaman air lain yang mati.

Bentuk dan Tingkat Racun

Total Amonia Nitogen (TAN) adalah merupakan toxic (un-ionized)  amonia (NH3) dan nontoxic (ionized) amonia (NH+4). Hanya satu bagian saja dari TAN sebagai amonia toxic (un-ionized), dan bagian yang lain merupakan keseimbangan antara toxic (un-ionized) dan nontoxic (ionized).

H+ +   (NH3 <=====>  (NH+4)

Proporsi dari TAN dalam bentuk racun akan bertambah seiring dengan meningkatnya temperatur dan pH perairan. Untuk setiap kenaikan pH per unit, akan menambah kenaikan amonia toxic un-ionized 10 kali. Besarnya amonia toxic un-ionized di dalam tambak dapat ditentukan dengan pengukuran TAN dengan Test Kit Kualitas Air, kemudian dilihat pemisahan dari TAN yang bersifat toxic itu dengan Tabel 1, yang berdasar pada Temperatur & pH air. Pengalian dari Pemisahan TAN ini di dapat nilai konsentrasi (mg/L atau ppm) dari amonia toxic un-ionized yang mewakili keadaan di dalam air. Sebagai contoh, jika pH air 8.6, temperatur air 30oC dan nilai TAN 3 mg/L (ppm), faktor pengalinya 0.2422 (dari tabel 1.) dengan 3 mg/L (ppm) menghasilkan nilai 0.73 mg/L (ppm) amonia toxic un-ionized.

Proses asimilasi (uptake) amonia oleh plankton algae sangatlah penting dalam menurunkan jumlah amonia yang dihasilkan ikan. Jumlah amonia akan bertambah dalam musim gugur dan dingin sebab populasi algae berkurang di tambak karena kemampuan untuk menyerap amonia tidak mencukupi. Temperatur yang rendah akan memperlambat proses aktivitas bakteri aerobik, sehingga memperlambat proses nitrifikasi untuk amonia yang dikonversikan ke dalam nitrat yang tidak berbahaya (Gb.1). Algae yang mati juga menjadi konsentrasi amonia yang sangat tinggi, tetapi, untungnya pH rendah dan hilangnya algae menurunkan proporsi amonia toxic un-ionized.

Bahaya dari amonia toxic un-ionized adalah dalam waktu yang singkat dapat membunuh ikan dalam sedikit hari, yaitu pada level mulai 0.6 mg/L (ppm). Akibat kronis dari amonia toxic un-ionized pada level 0.06 mg/L (ppm) dapat menyebabkan insang & ginjal rusak, lambat pertumbuhan, dan mungkin malfungsi otak, serta penurunan carrying capasity oxygen dari ikan.

Perlakuan - perlakuan

Perlakuan untuk konsentrasi TAN yang tinggi sulit dilakukan pada sistem budidaya skala besar. Penambahan air dengan pemompaan sangat tidak praktis atau ekonomis dilakukan untuk menurunkan amonia pada semua tambak. Tetapi harus disediakan sedikit area air yang mengalir untuk memberikan kesempakan ikan untuk bernafas lega. Mempertahankan DO tinggi dengan aerasi akan menurunkan daya racun dari amonia toxic un-ionized. Kandungan TAN juga bisa diturunkan dengan naiknya aktivitas bakteri aerobik sampai batas oksigen level. Menurunkan Feeding Rate sementara waktu direkomendasikan sampai level TAN menurun pada level yang dapat diterima.

Menjaga tinggi TAN adalah cara yang lebih baik untuk menghindari masalah. Penggunaan feeding rate rendah dan feeding yang baik dapat menjaga level TAN tetap rendah. Problem konsentrasi TAN tinggi dapat terjadi jika feeding rate melebihi 100 pounds per acre per hari, atau jika limbah kotoran karena kelebihan pakan terjadi. Konsumsi pakan ikan tidak boleh lebih (overfeed) dan di pastikan bahwa pakan benar-benar dikonsumsi oleh ikan. Keduanya ini adalah praktek ekonomi yang penting, semenjak pakan merupakan faktor terbesar di dalam biaya produksi.

Dengan tambak dan bak penampungan yang terus menerus bertambah, seringkali tidak mempertimbangkan faktor ekonomi untuk menurunkan feeding rate, sehingga bahan organik yang terdapat di dalam sistem merupakan faktor yang besar dan perlu dipikirkan. Sistem Resirkulasi Intensif merupakan sistem yang baik untuk menangani akibat dari besarnya nitrogen yang di timbulkan dari feeding rate yang tinggi, tetapi kebanyakan sistem pada tambak sangat terbatas dalam menangani tingginya nitrogen dan bahan organik. Kecuali jika managemen yang effisien dikembangkan, nitrogen  dan bahan organik menjadi faktor pembatas dalam penebaran dan production rate dalam berbudidaya tambak.



Tabel 1.  Amonia Toxic (un-ionized) di dalam air pada perbedaan nilai pH dan temperatur. Dihitung dari data (Emerson, et al; 1975). Untuk menentukan besarnya amonia toxic un-ionized, dilihat dari nilai tabel ini kemudian dikalikan dengan Total Amonia Nitrogen (TAN) dari sampel dan dinyatakan dalam ppm (mg/L) amonia toxic un-ionized.
                                                                              Temperatur (oC)                                                                             
pH
6
8
10
12
14
16
18
20
22
24
26
28
30
7.0
.0013
.0016
.0018
.0022
.0025
.0029
.0034
.0039
.0046
.0046
.0060
.0069
.0080
7.2
.0021
.0025
.0029
.0034
.0040
.0046
.0054
.0062
.0072
.0072
.0096
.0110
.0126
7.4
.0034
.0040
.0046
.0054
.0063
.0073
.0085
.0098
.0114
.0114
.0150
.0173
.0198
7.6
.0053
.0063
.0073
.0086
.0100
.0116
.0134
.0155
.0179
.0179
.0236
.0271
.0310
7.8
.0084
.0099
.0116
.0135
.0157
.0182
.0211
.0244
.0281
.0281
.0370
.0423
.0482
8.0
.0133
.0156
.0182
.0212
.0247
.0286
.0330
.0381
.0438
.0438
.0574
.0654
.0743
8.2
.0210
.0245
.0286
.0332
.0385
.0445
.0514
.0590
.0676
.0676
.0880
.0998
.1129
8.4
.0328
.0383
.0445
.0517
.0597
.0688
.0790
.0904
.1031
.1031
.1326
.1495
.1678
8.6
.0510
.0593
.0688
.0795
.0914
.1048
.1197
.1361
.1541
.1541
.1950
.2178
.2422
8.8
.0785
.0909
.1048
.1204
.1376
.1566
.1773
.1998
.2241
.2241
.2774
.3062
.3362
9.0
.1190
.1368
.1565
.1782
.2018
.2273
.2546
.2836
.3140
.3140
.3783
.4116
.4453
9.2
.1763
.2008
.2273
.2558
.2861
.3180
.3512
.3855
.4204
.4204
.4909
.5258
.5599
9.4
.2533
.2847
.3180
.3526
.3884
.4249
.4618
.4985
.5348
.5348
.6045
.6373
.6685
9.6
.3496
.3868
.4249
.4633
.5016
.5394
.5762
.6117
.6456
.6456
.7078
.7358
.7617
9.8
.4600
.5000
.5394
.5778
.6147
.6499
.6831
.7140
.7428
.7428
.7933
.8153
.8351
10.0
.5745
.6131
.6498
.6844
.7166
.7463
.7735
.7983
.8207
.8207
.8588
.8749
.8892
10.2
.6815
.7152
.7463
.7746
.8003
.8234
.8234
.8625
.8788
.8788
.9060
.9173
.9271

Sumber: Emerson, K, R.C. Russo, R.E. Lund dan R.V. Thurston. 1975. Aqueous ammonia equilibrium calculations: effect of pH and temperature. Journal of the Fisheries Research Board of Canada. 32:2379-2383

The work reported in this publication was supported in part by the Southern Regional Aquaculture Center through Grant No. 94-38500-0045 from the United States Departement of Agriculture, Cooperative State Research, Education, and Extension Service.


Sumber : Robert M. Durborow1, David M. Crosby2, and Martin W. Brunson
                   SARC (Southern Regional Aquaculture Centre).

Artikel Terkait

1 komentar:

  1. Cari Situs Judi Online Yang Memiliki Banyak Bonus Menarik?
    Tunggu Apalagi ? Gabung Sekarang!

    Promo Bonus Member Baru WMBOLA Hingga 1JT

    Hubungi Customer Service Kami di :

    BBM : WMBOLA
    LINE : WMBOLA
    WHATSAPP : +85567720924

    Ikuti Juga Akun Official Kami di :

    Twitter: @wmbola
    Facebook : @WMBOLA.CLUB / https://www.facebook.com/wmbola.club/

    Situs Togel Teraman

    Situs Slot Terbesar

    Situs Slot Online

    Situs Taruhan Bola

    Situs Poker Terbesar

    Situs Bandar Poker

    Situs Taruhan Casino

    Situs Taruhan Poker

    Situs Taruhan Togel

    Situs Agen Casino

    BalasHapus