Red Tide di Tambak Udang

Red tide biasanya terjadi pada air pesisir pantai dan muara, jumlah fitoplankton berlebih di sebuah perairan berpotensi membunuh berbagai jenis biota laut secara massal. Pasalnya, keberadaan fitoplankton mengurangi jumlah oksigen terlarut.

Red tide di tambak Udang digunakan untuk menyebut kondisi air berwarna merah yang disebabkan oleh bloming (perkembangan yang sangat cepat) misalnya Ptychodiscus brevis, Prorocentrum, Gymnodinium breve, Alexandrium catenella dan Noctiluca Scintillans dari kelompok Dinoflagellata (Pyrrophyta) yang dapat menyebabkan perubahan warna air tambak.

Ada 4 faktor  terjadinya red tide dilaut menurut Said Mustafa :

• Pertama, pengayaan unsur hara dalam dasar laut atau eutrofikasi

• Kedua, perubahan hidro-meteorologi dalam sekala besar;

• Ketiga, adanya gejala upwelling yaitu pengangkatan massa air yang kaya akan unsur hara ke permukaan,

• Keempat, akibat hujan dan masuknya air tawar ke laut dalam jumlah besar.

Keempat faktor itu, menurutnya, merupakan faktor penyebab terjadinya red tide spesies fitoplankton pyrrophyta berwarna merah.

Di tambak  Red tide biasanya terjadi karena faktor rasio N/P<10 (rendah), dengan rasio ini konsentrasi Nitrogen reatif lebih rendah dan konsentrasi Phosfor relatif tinggi yang menyebabkan planktonn jenis diatomae, Chlorella dan bakteri pertumbuhannya cenderung terhambat karena tidak dapat suplai tambahan Nitrogen dari lingkungannya, sedangkan jenis ablue Green Algae dan beberapa species Dinoflagelatta dapat memanfaatkan langsung Nitrogen bebas dari udara sehingga terjadi bloming plankton jenis ini.

Pengaruh adanya red tide di tambak sangat berbahaya terhadap kesehatan udang yang kita pelihara karena beberapa spesies dari Dinoflagelata ini mengandung racun diantaranya adalah :

• saxitoxin dihasilkan oleh Alexandrium sp.

• brevetoxin dihasilkan oleh Ptychodiscus sp.

• ciguatoxin dihasilkan oleh Gambierdiscus sp.

Dari beberapa informasi dan pengalaman penulis ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan bila di tambak kita mengalami red tide.

1. Melakukan pergantian air permukaan, bila arah angin/arus air mengarah ke pintu air/outlet maka buka papan outlet bagian atas.

2. Bila mempunyai sumber air tawar maka lakukan pergantian air dengan air tawar karena red tide biasanya terjadi pada tambak-tambak yang mempunyai salinitas tinggi.

3. Lakukan penyiponan atau pembuangan red tide yang biasanya mengumpul pada salah satu sisi petak sesuai arah angin, bisa juga memakai bkc dosis rendah pada tempat berkumpulnya red tide.

4. Cek dan evaluasi N/P ratio yang ada di tambak.

5. Gunakan CalsiumCarbonat 10-12 ppm secara rutin selama 4-5 hari berturut-turut tanpa ganti air untuk menekan keberadaan Red Tide tersebut.

Itulah beberapa langkah yang bisa dicoba bila dilingkungan tambak yang kita kelola terdapat Red Tide yang membahayakan Udang. 

Artikel Terkait