Keberhasilan budidaya yang tidak konsisten di tiap siklus memerlukan penanganan yang serius. Seorang tehnisi haruslah memiliki pengetahuan yang cukup dalam menghadapi masalah di lapangan yang makin banyak seiring dengan penurunan kualitas lingkungan dan daya dukung lahan.
Beberapa jenis penyakit seperti Myo, Taura dan White Spot merupakan "mesin pembunuh" yang efektif untuk udang. Kondisi ini menyebabkan kerugian yang signifikan di kalangan petambak sekaligus menyebabkan tingginya harga udang di pasaran karena permintaan lebih tinggi dari penawaran. Dua sisi yang saling mempengaruhi penghasilan tergantung dimana Petambak berada, apakah di pihak yang merugi ataupun yang beruntung.
Mengingat sulitnya kita mencegah masuknya bibit penyakit yang masuk ke tambak dengan perlakuan sterlisasi dan probiotik maka masih ada cara lain yang perlu dilakukan petambak, yaitu "hidup berdampingan dengan penyakit" dengan meningkatkan daya tahan tubuh udang. Pemakaian obat-obatan dan gizi tambahan bagi udang diperlukan untuk meningkatkan daya tahan udang terhadap serangan penyakit. Penggunaan multivitamin lengkap dan beberapa mineral tambahan menjadi alternatif pemecahan masalah bilamana kondisi lingkungan sudah tidak mampu kita kontrol lagi.
Jadi, dalam kondisi lingkungan yang semakin sulit, daya dukung lahan yng semakin menurun maka lakukanlah usaha, pilih benur yang baik kualitasnya, penuhi kebutuhan nutrien, vitamin dan mineral yang dibutuhkan udang untuk menghadap musim dan cuaca ekstrim dan siaplah hidup berdampingan dengan penyakit. Prinsipnya tingkatkan daya tahan udang dan kendalikan tingkat penyakit dengan pengendalian lingkungan semampu kita, maka Insya Allah kita mendapatkan hasil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar