Dalam perjalanannya Budidaya Udang mengalami begitu banyak
kemajuan dengan bervariasinya sistem budidaya dan beraneka ragamnya SOP
(Standart Operation Procedure) yang diterapkan oleh teknisi. Bagusnya SOP yang
ada tidak menjamin berhasilnya budidaya, karena banyak “misteri” yang belum
mampu diungkap dalam dunia perudangan. Pemakaian Probiotik, penerapan system
biosecurity yang ketat, sistem bioflock maupun sistem plankton adalah beberapa
sistem yang sering dipakai untuk meningkatkan produksi tetapi tingkat
keberhasilannya dalam mengatasi penyakit masih sering “kebobolan”.
Prinsip
keseimbangan dalam budidaya udang pada dasarnya adalah mengkondisikan
lingkungan pada batas-batas yang bisa ditolelir oleh udang, batas-batas itu
adalah standar kualitas air yang layak untuk budidaya. Dengan berjalannya waktu
penggunaan pakan dalam budidaya intensif juga mengubah keseimbangan yang sudah
terbentuk karena tidak semua pakan dapat dimanfaatkan Udang, sebagian sisa dan
sebagian jadi kotoran yang akan membebani lingkungan. Sering terjadi beberapa
teknisi menggunakan pakan yang tinggi untuk meningkatkan pertumbuhan tetapi
kurang menyadari adanya prinsip keimbangan yang harus dipenuhi sehingga kurang memperhitungkan
dampak lanjutan dari kelebihan pakan yang memberikan beban terhadap lingkungan.
Pada blog ini penulis mencoba menggali lebih dalam tentang “prinsip
keseimbangan” di dalam budidaya Udang dengan harapan semoga uraian ini sedikit
mengurai “benang ruwet” yang susah diurai dalam menangani berbagai masalah.
Tinjauan ini saya titik beratkan pada lingkungan dimana Udang tinggal yaitu
air.
Untuk mendapatkan keseimbangan budidaya saya membagi dalam
dua bahasan :
1 .
Menuju keseimbangan
2 .
Mempertahankan keseimbangan
Menuju keimbangan ; merupakan langkah-langkah untuk mendapatkan
keseimbangan yang kita inginkan, ini biasanya dilakukan pada awal budidaya
(bulan pertama) dengan mengkondisikan lingkungan sesuai standar yang kita
tentukan berdasarkan data kualitas air yang kita inginkan dengan melakukan
beberapa tindakan, penambahan level air, pemupukan, pemakaian probiotik maupun
pengobatan lainnya.
Mempertahankan keseimbangan; merupakan langkah kedua yang harus kita
lakukan dengan mengamati perubahan kualitas air jangan sampai berada diluar
standar yang kita tentukan. Perubahan kualitas air ini biasanya terjadi karena
pemakaian pakan, penambahan air, pemakaian obat-obatan dan tindakan-tindakan
lain yang mengakibatkan perubahan lingkungan yang dihuni Udang sehingga
berpengaruh terhadap kesehatan Udang.
Untuk mempertahankan keseimbangan maka dilakukan dengan 2 cara yaitu menambahkan
bahan untuk mengurai bahan-bahan yang mengganggu keseimbangan, didalam budidaya
Udang sering diistilahkan dengan “limbah tambak”, gas-gas beracun dll.
Penambahan bahan ini biasanya dilakukan dengan penambahan Probiotik, pemakaian
Kapur dll. Cara yang kedua adalah dengan membuang, bilamana penambahan bahan
tidak mampu mengcover besarnya beban lingkungan maka bisa dilakukan dengan
membuangnya lewat sipon, ganti air dsb.
Jadi
kesimpulannya teknisi sangat berperan dalam menentukan tindakan untuk
mempertahankan keseimbangan yang sangat berpengaruh dalam budidaya Udang,
mengetahui berapa kemampuan daya dukung lahan, mengetahui standar kualitas air
yang layak, menambah bahan (Obat-obatan/Vitamin) ataupun membuang yang tidak
diperlukan (Gas-gas beracun/limbah tambak).
prinsip keseimbagannya sangat bagus untuk dibaca
BalasHapustolak angin flu