Salah satu penentu keberhasilan produksi tambak udang adalah benur, disamping beberapa faktor yang lain, persiapan tambak, pengelolaan air, pengelolaan pakan, antisipasi hama dan penyakit maupun cara panen. Di blog ini saya mencoba menulis mengenai standar kualitas benur yang akan ditebar di tambak agar mendapatkan hasil yang memuaskan.
Benur merupakan media yang paling efektif untuk menyebarkan virus, dari beberapa informasi yang penulis terima hampir semua wabah IMNV diluar wilayah Jawa Timur pada mulanya disebabkan oleh penggunaan benur yang tidak jelas dan berasal dari wilayah Jawa Timur.
Untuk itulah perlunya mengetahui hal penting apa saja yang perlu diperhatikan dalam pemilihan kualitas benur agar diperoleh benur yang sehat dan bebas dari penyakit. Berikut adalah salah satu cara fisik untuk mengetahui kualitas benur yang akan kita tebar.
Kriteria Standar Tidak Standar
Panjang (mm) > 8 < 8
SR Formalin Test (%) >95 <95
SR Salinitas Test (%) >95 <95
Warna Tubuh Coklat/gelap Putih kekuningan/pucat
Kebersihan tubuh Bersih Kusam
Necrosis Negatif Positif
Protozoa Negatif Positif
Mata Mengkilat Kusam
Ekor Mengembang Kuncup
Perbandingan otot ekor dan usus >50% <50%
Hepatopancreas Penuh dan gelap Mengkerut dan terang
Posisi diam Horisontal Vertikal
Rangsang gerak Aktif Pasif
Arah renang Menentang arus Terbawa arus
Rangsang pakan Aktif Pasif
Ukuran pada umur yang sama Seragam Bervariasi
Anggota tubuh Lengkap Tidak lengkap/rusak
Proporsi ukuran tubuh Standar Tidak standar
dengan umur udang
Kulit/khitin Tidak ada bercak Terdapat bercak
Komunitas Menyebar Mengumpul
Selain kriteria diatas perlu juga dipastikan kita mengetahui kondisi hatchery tempat kita mengambil benur baik sarana, prasarana dan ketersediaan induk dalam hatchery, kapasitas hatchery untuk berproduksi, benur bebas penyakit baik parasit, bakterial maupun virus (TSV,WSSV,IHHNV dan IMNV), Gut Muscle Ratio (GMR) 1:4 artinya ketebalan usus dibandingkan dengan tebal badan PL yang ideal adalah 1:4.
Demikianlah sedikit informasi tentang standar kualitas benur Vannamae, semoga bermanfaat bagi para pelaku budidaya.
Selamat n sukses atas existensinya di budidaya vannamae. Aq gak sengaja nyari artikel penyakit udang, eh ketemu blog ini. Salam buat teman2 di jatim.
BalasHapusTerima kasih P Sugeng atas salam & atensinya, salam balik buat teman2 di Lampung & Sumsel smoga tambah maju.
Hapusmenambah pengetahuan sekali kak makasih
BalasHapustolak angin bebas gula